Thanyakan Rojin dan Kanthica Buranon dibekuk oleh kepolisian Thailand setelah video sensual mereka menghebohkan "Negeri Gajah" itu.
Harian Inggris, Daily Mirror, melaporkan, video yang menghebohkan yang beredar akhir pekan lalu, menampilkan kedua perempuan Thailand itu menari dalam keadaan bugil.
Sambil mengikuti iringan musik, mereka meliuk-liukan badannya. Mereka menggunakan sebuah boneka untuk menutupi kemaluannya. Sebuah silikon dipakai untuk menutupi dada.
Video tersebut mengejutkan sekaligus "dinikmati" oleh jutaan warga Thailand yang telah menontonnya.
Namun tidak berapa lama setelah video itu beredar, pemerintahan junta militer dan kepolisian mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap kedua perempuan muda itu.
Keduanya menyerahkan dirinya ke kepolisian Bangkok, ibu kota Thailand. Thayakan yang berlinang air mata mengatakan, dia melakukan itu semata-mata demi membantu orangtuanya yang hidup dalam kemiskinan.
"Saya tidak ingin melakukan ini, namun saya memerlukan uang untuk menghidupi keluarga saya," ucapnya.
"Saya juga memerlukan uang untuk adik-adik saya yang kuliah di universitas.
Thanyakan kemudian meminta maaf dan menyesali perbuatannya yang telah memberikan contoh yang buruk bagi generasi muda.
Video viral itu membuat Thanyakan dan Kanthica mendapat sejumlah uang dari beberapa banyakkah jumlah yang melihat video itu.
Pornografi menurut hukum Thailand adalah hal yang ilegal dan jelas melanggar hukum. Kedua orang itu didakwa melanggar pasal kejahatan siber.
Sejauh ini mereka telah membayar uang jaminan untuk menangguhkan penahanan sambil menunggu proses hukum.