Gadis berusia 15 tahun yang dikenal dengan nama Xiao Fei ini meniggal karnea mengalami
kegagalan pernafasan. Dia berhenti sekolah dan meminjam kartu indentias temannya untuk bekerja guna melunasi tagihan medis ayahnya 18 bulan yang lalu.
Xio fei meninggal 10 hari setelah bosnya memaksany melakukan squat jump 100 kali karena dia terlambat masuk kerja.
Stasiun televisi Guandong telah menghubungi seorang manejer di perusahaan itu yang bermarga Li. Maneger itu menegaska bahwa squat jump tersebut sebagai latihan bukan hukuman.
Bosnya di Qfang, perusahaan real estate di Zhongshan City, China membantah bahwa "Hukuman" squat jump 100 kali itu sebaga penyebab kematian korban.
Meski demikian, Li mengaku telah membuat gadis itu menyerlesaikan apa yang dia sebut sebagai latihan. Seorang pengacara mengatakan bahwa pihak Qfang tidak menyadari bahwa Xiao Fei belum berusia 16 tahun.
Tapi, Jiang, ayah Xiao Fei, bersikeras putrinya dihukum karena terlambat masuk kerja pada akhir Juli lalu. Dia mengatakan bahwa bos putrinya telah memaksa untuk melakukan squat jump 100 kali di pagi hari.
Xiao Fei dibawa ke rumah sakit sebelum meninggal. "Putri saya tidak enak badan dan membeli obat. Tapi dia tidak bisa menggerakkan kakinya, "kata Jiang."
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Xiao Fei tidak dapat mengangkat tangannya dan roboh dia mulai muntah dan akhirnya lumpuh.
Ibu Xiao Fei membawanya ke Hunan di China Selatan dan meminta bantuan medis Gadis muda itu lantas masuk ke unit perawatan intensif Centra South University, Xiangya No 2 Hospital dia meninggal pada 7 Agustus 2017.
Catatan dokter mengatakan bahwa Xiao Fei didiagnosis menderita sindrom Guillain-Barre, kelainan langka dan serius yang mempengaruhi sistem saraf. Tapi catatan medis itu tidak menunjukan apakah sindrom itu secara langsung disababkan oleh squat jump atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar